Iklan

Rabu 26 2025, November 26, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-26T14:14:27Z
BeritaBerita daerahBerita NasionalInfo kesehatanVaksin

Buleleng Gelar Sosialisasi dan Mobilisasi Vaksin Hexavalen untuk Tingkatkan Edukasi Kesehatan 2025

Advertisement






Buleleng – Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng menggelar kegiatan sosialisasi dan promosi vaksin Hexavalen, vaksin kombinasi yang mengandung enam antigen dalam satu suntikan, sebagai bagian dari upaya memperluas cakupan imunisasi dasar dan memperkuat edukasi kesehatan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di STIKES Buleleng pada Rabu (26/11).


Sosialisasi ini termasuk rangkaian program nasional yang tengah dijalankan Kementerian Kesehatan, yang mulai diuji coba di beberapa daerah, termasuk Bali, Yogyakarta, dan Lombok, sejak awal 2025. Di Buleleng, sosialisasi ini melibatkan perangkat desa, camat, organisasi keagamaan, serta organisasi profesi kesehatan, agar informasi yang disampaikan benar dan menyebar secara luas ke masyarakat.


Sekretaris Dinas Kesehatan Buleleng, I Nyoman Budiastawan, menjelaskan bahwa vaksin Hexavalen merupakan inovasi imunisasi terbaru yang menggabungkan enam antigen, yakni difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), dan polio dalam satu dosis. Menurutnya, inovasi ini merupakan langkah strategis pemerintah agar imunisasi lebih efisien dan efektif, serta memudahkan orang tua dalam melindungi anak mereka dari berbagai penyakit menular.


Budiastawan menambahkan bahwa pemberian vaksin ini dapat mengurangi jumlah suntikan yang diterima anak, sehingga lebih nyaman dan minim rasa nyeri, serta menurunkan risiko efek samping yang biasanya ringan, seperti demam. Selain sosialisasi, Dinas Kesehatan juga melakukan vaksinasi massal kepada sekitar 100 bayi dan balita dari tiga kecamatan terdekat, yakni Kubutambahan, Sawan, dan Buleleng.


Program ini dimulai sejak 6 Oktober 2025, dengan target bayi baru lahir sejak 9 Juli 2025, yang akan menerima vaksin pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Seluruh posyandu di Kabupaten Buleleng telah menerima distribusi vaksin Hexavalen, dan masyarakat dapat mengaksesnya melalui posyandu maupun fasilitas kesehatan pemerintah yang menyediakan layanan imunisasi.




Pemerintah berharap, pengenalan vaksin ini mampu meningkatkan tingkat cakupan imunisasi dasar di daerah, mencegah munculnya kembali penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), serta memperkuat konsep herd immunity. Langkah ini sejalan dengan visi nasional membangun Indonesia Emas 2045 melalui penguatan layanan kesehatan primer dan perlindungan terhadap anak-anak.