Advertisement
Suasana perlombaan Bulan Bahasa di SMPN 1 Seririt, tampak para siswa/siswi cukup antusias
SERIRIT, KABARNETIZENS.COM
Hampir semua peserta dari seluruh siswa/ siswi SMP Negeri 1 Seririt turut ambil bagian dalam perlombaan Bulan Bahasa Bali VII yang diselenggarakan oleh pihak sekolah . Kegiatan ini merupakan upaya pelestarian bahasa dan budaya Bali melalui berbagai kompetisi berbasis aksara, sastra, dan wacana Bali beberapa kreativitas lainnya
Bertempat di areal SMP Negeri 1 Seririt, sejumlah perlombaan ajang tahunan ini mengusung tema "Jagat Kerti Jagra Hitha Samasta", yang bermakna pemuliaan altar bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju harmoni semesta raya.
Pembukaan sejumlah Perlombaan bulan bahasa hampir satu pekan itu sejak Kamis 20 hingga 26 Februari yang dibuka langsung oleh kepala sekolah SMPN 1 Seririt, Nyoman Armaja,S.Pd.M.Pd
Kepala SMPN 1 Seririt, Nyoman Armaja, S.Pd, M.Pd membuka perlombaan menegaskan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik khas dalam penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, meskipun secara teknis mengikuti petunjuk yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi.
"Yang paling penting adalah menjaga substansi dan kualitas setiap kegiatan, termasuk perlombaan dan pecentokan. Mulai dari kesiapan sarana, kompetensi juri, hingga kejelasan arahan dan technical meeting, semua harus dipersiapkan dengan baik agar peserta bisa tampil maksimal," ujarnya.
Meskipun, kata Kasek Armaja ini, perlombaan secara internal SMPN 1 Seririt, namun animo para guru dan siswa cukup antusias sehingga pihaknya menekankan sikap profesionalisme dalam menetukan jalanya perlombaan
Ia juga menyoroti tantangan dalam pelestarian bahasa Bali, terutama karena bahasa ini memiliki stratifikasi yang kompleks.
"Semakin tinggi tingkat kehalusan bahasa Bali, semakin sulit memahami dan menggunakannya. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat cenderung menggunakan bahasa yang lebih sederhana, bahkan terkadang bahasa pergaulan yang lebih kasual," jelasnya.
Namun, Kepala Sekolah Armaja, optimistis bahwa melalui Bulan Bahasa Bali, generasi muda akan lebih memahami dan mengaplikasikan bahasa Bali dengan baik, terutama dalam konteks adat dan budaya.
"Dengan banyaknya peserta muda yang didampingi pembimbing, ini menjadi cara sosialisasi yang efektif. Ke depan, mereka akan lebih siap menggunakan bahasa Bali dalam berbagai upacara adat, seperti memadik atau pernikahan, yang membutuhkan penguasaan bahasa tingkat tinggi," tambahnya.
Dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali setiap tahun, diharapkan warisan budaya ini tetap lestari dan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Buleleng, melalui Dinas Kebudayaan, akan terus mendorong berbagai inisiatif guna memperkuat eksistensi bahasa, aksara, dan sastra Bali di tengah perkembangan zaman.
Sementara itu ketua panitia Bulan Bahasa, Ni Ketut Sri Yeni Setianibgsih, S.Pd mengatakan ada beberapa kategori lomba yang dipertandingkan, yaitu Lomba nyurat aksara Bali , Busana Adat ke pura, Matembang pop Bali, mapidarta, Masatua, lomba senam anak Indonesia hebat dan kreativitas anak anak mengiasi kelas.
Lebih lanjut, ibu berparas ayu ini menegaskan, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali akan dievaluasi setiap tahunnya guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan.
Dijelaskan Yeni Setianingsih, tujuan pemerintah propinsi Bali adalah untuk membudayakan bahasa Bali agar lebih dicintai para generasi muda khususnya dunia pendidikan.
Selain itu, sambung Yeni, Sebagai wadah bagi para siswa yang mencintai bahasa Bali agar bakat atau potensi yg dimiliki siswa bisa disalurkan melalui lomba
"Meningkatkan rasa kepedulian antar siswa di sekolah untuk menggunakan bahasa Bali sebagai komunikasi sehari-hari. Atau sering disebut bahasa ibu. Kami juga bersyukur antusias para guru dan siswa Cukup tinggi,ujar ibu muda ini meyakinkan
Evaluasi dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dari rapat bersama dewan juri untuk menentukan kategori dan persyaratan lomba.
"Kami selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dinas pendidikan dan kecamatan, untuk memastikan pelaksanaan lomba berjalan lancar. Harapan kami, kegiatan ini dapat terus berkembang dan semakin memperkuat pelestarian Bahasa Bali di Buleleng," tutupnya.(YASIN)