Advertisement
SINGARAJA_kabarnetizens.com
Setelah Paslon Mata Sunda gugur secara administrasi di KPU Buleleng di saat lastminut Ternyata nasib serupa juga Paslon independen (perorangan) Kadek Doni Riana dan Anak Agung Ayu Laras Paramitha alias KDR-Selaras, sama tidak lolos pendaftaran sebagai paslon kepala daerah Buleleng pada pesta demokrasi Pilkada Buleleng 27 November 2024 mendatang.
Paslon KDR-Selaras harus menerima kenyataan pahit karena ditolak KPU. KPU Buleleng menolak paslon KDR-Selaras karena kurang syarat dukungan yakni baru 39.336 KTP atau kurang dari syarat dukungan minimal sebanyak 45.893 dukungan.
“Sebarannya dukungannya lebih dari minimal sebaran dukungan yakni di lima kecamatan, namun jumlah minimal syarat dukungan masih kurang dari syarat dukungan minimal 45.893 jiwa. Sehingga berdasarakn ketentuan, kami mengembalikan berkas syarat dukungan yang dicek hingga pukul 05-30 Wita kepada bakal Paslon Kadek Doni Riana-Anak Agung Ayu Laras Paramitha,” jelas Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana.
Dengan gugurnya KDR-Selaras maka dipastikan no (tidak ada) paslon independen di pesta demokrasi Pilkada Buleleng 27 November 2024 mendatang.
Bagaimana komentar paslon KDR? Dikonfirmasi wartawan usai penolakan oleh KPU, KDR bersama Ayu Laras menyatakan menerima dan memghormati keputusan KPU Buleleng yang menolak pendaftaran mereka karena kurangnya syarat dukungan
“Kami legowo dengan hasil itu, dan ke depan dengan amanah yang diberikan masyarakat Buleleng berupa dukungan pencalonan melalui jalur independen atau perorangan ini, KDR tidak menutup kemungkinan mencalonkan diri atau dicalonkan melalui jalur partai politik,” tandas KDR.
KDR dan juga ketua PERADI Singaraja itu kembali menegaskan, sebentar dirinya dan Larasati sangat berpeluang hanya saja, kata Lowyer senior ini pola sistim silon sebagai input data s3ing eror sehingga menjadi salah satu penyebab mininya data masuk pada sistim .silon.
"Untuk dukungan KTP kami rasa cukup banyak.hanya saja simtim upload data dengan sistim sikon itu menjadi kendala. Puluhan relawan kami bekerja siang malam untuk mengerjakan tapi ya hasilnya seperti itu,"