Iklan

Zainuddin Yasin
Sabtu 07 2023, Januari 07, 2023 WIB
Last Updated 2023-01-07T14:15:05Z
AKP Gede SumarjayaBeritaBulelengHukrimHumas Polres BulelengPolres BulelengPolsek Seririt

Gara gara Serempet motor Sejumlah Pemuda saling Jotos

Advertisement

KABARNETIZEN | Buleleng - Hari Raya Galungan  di  Kota Seririt, Buleleng Bali  yang  semestinya berjalan dengan damai dan sukacita  akhirnya  ternoda oleh ulah sekelompok pemuda. Betapa tidak? Di saat umat Hindu yang tengah merayakan Hari Raya Galungan dikejutkan oleh peristiwa perkelahian dan pengeroyokan yang terjadi Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 19.30 wita di Jalan Gajahmada Seririt.


Peristiwa tersebut sempat membuat geger warga sekitar sebelum akhirnya berhasil diredam. Aksi perkelahian dan pengeroyokan sempat viral di sosial media sebelum akhirnya kasusnya diselesaikan di Mapolsek Seririt.


Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, SH, MH, saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Sumarjaya menyebut peristiwa itu berawal dari salah paham yang dipicu kecelakaan lalu lintas disebelah timur Pura Padmasana Seririt. Dengan melibatkan salah satu orang tua yang terlibat dalam permasalahan itu.


“Berawal dari terjadinya kecelakaan lalu lintas, serempetan di Jalan Gajahmada tepatnya disebelah timur Pura Padmasana Seririt antara ibu dari Putu Cavalera Casidi Giri, 24, beralamat Banjar Dinas Kelodan Desa Bubunan, dengan Kadek Ferdi Dwipratama Yoga, 23, dengan alamat Banjar Dinas Kawan Desa Patemon, yang sama-sama mengendarai sepeda mptor dari arah utara,” jelas AKP Sumarjaya, Kamis (5/1/2023).


Dalam peristiwa laka lantas itu disebutkan salah satunya yakni Kadek Ferdi dalam kondisi terpengaruh minuman alkohol meminta ganti rugi kepada orang tua Putu Cavalera, sehingga terjadi perdebatan dilokasi kecelakaan. “Kemudian datang Putu Cavalera bermaksud menanyakan permasalahan yang terjadi, dan terjadi adu argumen antara Ferdi dengan Cavalera hingga terjadi pemukulan yang dilakukan oleh cavalera kepada Ferdi,”papar Sumarjaya.


Tidak lama kemudian sejumlah pemuda yang merupakan teman-teman Ferdi, diantaranya Adrian, Komang Dias dan Komang Dimas datang. Tampaknya mereka tidak terima dan melakukan pengeroyokan terhadap Cavalera. Aksi itu juga sempat diwarnai dengan kejar-kejaran hingga membuat geger warga di sekitar Jalan Gajahmada Seririt.


Setelah peristiwa itu kedua belah pihak mendatangi Mapolsek Seririt untuk membuat laporan pengaduan. Hanya saja kemudian kedua belah pihak bersama masing-masing orangtuanya menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Mapolsek Seririt dan difasilitasi masing-masing aparat desa, kedua belah pihak sepakat meneyelesaikan secara kekeluargaan dan tidak jadi membuat laporan pengaduan serta melalui masing-masing perbekel menyatakan akan membuatkan surat perdamaian.


“Tidak ada pelaporan dan masing-masing akan menyelesaikan secara kekeluargaan dengan didampingi kepala desa masing-masing,” tandasnya.(red)