Advertisement
Dalam proses Panen Perdana ini turut hadir langsung ke tempat penanaman jagung gembal atau yang disebut Sorgum ini dihadiri langsung dan ikut memanen Sorgum Ketua DPC BMI Buleleng yang juga merupakan sekaligus Komisaris CV Sari Sorgum Dr .dr.Ketut Putra Sedana Sp.OG
Dalam kesempatan ini Dr .dr.Ketut Putra Sedana Sp.OG merasa bangga atas hasil dari panen yang dihasilkan dari demplot Sorgum yang ada di Subak Ungakan ini , pihaknya juga mengatakan bahwa dirinya bersama tim CV Sari Sorgum akan terus bergerak untuk mengemban budidaya sorgum ini.
Terlebih lagi setelah proses pemanenan selesai dirinya bersama tim akan membeli hasilnya tentunya sebagai langkah untuk menghidupkan Sorgum di masyarakat.
"Pada hari ini kita perlu bersyukur pasalnya setelah melewati proses penanaman hinngga perawatan akhirnya kita melakukan panen sorgum yang ada di subak ungakan desa Bungkulan kecamatan Sawan , tentunya panen yang perdana ini masih ada hal yang akan dilakukan pembenahan namun sebagia perdana sudah cukup bagus walaupun tanpa pemupukan kedepannya dan tentunya Sorgum tidak hanya satu kali panen melainkan satu kali tanam bisa dilakukan proses pemanenan sebanyak Tiga kali".Ujar Dr .dr.Ketut Putra Sedana Sp.OG.
Ketua Majelis Madya Subak Kab Buleleng Ketut Astawa mengatakan dirinya merasa salut dengan hasil Sorgum yang ada di Subak ungakan dibawah bimbingan BMI ini mampu menggunakan teknik seminamalisir mungkin ini.
Sehingga petani dapat lebih mengirit biaya produksinya namun hasilnya cukup menjanjikan terlebih lagi Sorgum ini satu kali tanam dalam proses panen itu bisa 3 kali panen.
"Kami selaku majelis Madya Subak mendukung apa yang digaungkan oleh BMI bersama CV Sari Sorgum untuk mengembangkan Budidaya tanaman jagung gembal ini kami berharap kedepannya para petani dapat mengembangkan tanaman Sorgum"ujar Ketut Astawa.
Sementara itu Petani sorgum yang ada di Subak Ungakan I Dewa Made Kertyasa mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada halangan yang berarti dalam proses penanamannya, terlebih lagi tanaman ini irit dengan air dan tanpa harus dilakukan proses pemupukan sehingga dapat menekan biaya produksi.
"Kedepannya kami selaku petani berharap budidaya sorgum ini dapat terus dikembangkan sehingga nantinya banyak petani yang ikut membudidayakan sorgum "pungkasnya.(Red)