Advertisement
NEGARA, KABARNETIZENS.COM
Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Data Dinas Kesehatan Jembrana mencatat, jumlah kasus DBD pada Mei 2025 hanya sembilan, jauh menurun dari 55 kasus pada bulan yang sama tahun 2024.
“DBD cenderung menurun, paling rendah di bulan Mei lalu. Tahun 2024 justru tertinggi di bulan yang sama,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, dr. I Gede Ambara Putra, Sabtu (21/6/2025).
Penurunan ini diduga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mencegah dan menangani gejala demam berdarah sejak dini. Selain itu, upaya pemutusan rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti melalui pemberantasan sarang nyamuk dinilai lebih efektif.
Meskipun begitu, jumlah pasien dengan gejala demam berdarah (DB) tetap tinggi. Menurut Ambara, hal ini menunjukkan keberhasilan tenaga medis dalam penanganan dini, sehingga mencegah gejala DB berkembang menjadi DBD.
“Kalau penanganan cepat, trombosit tidak sampai turun drastis. Jadi banyak pasien DB yang tidak sampai ke DBD,” jelasnya.
Data kasus DBD tahun 2025 sejak Januari terus menurun: Januari (24 kasus), Februari (20), Maret (14), April (15), dan Mei (9). Sebaliknya, tren tahun 2024 menunjukkan peningkatan dari Januari (12 kasus) hingga Mei (55 kasus). Secara total, Dinas Kesehatan mencatat pada 2024 terdapat 332 kasus DBD dan 761 kasus DB. Sementara hingga Mei 2025, kasus DBD tercatat 82 dan DB sebanyak 287.
Selain penanganan medis, upaya fogging di sekitar rumah pasien terus dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran nyamuk pembawa virus dengue.(ASA)