Advertisement
SINGARAJA,KABARNETIZENS.COM
Upaya digitalisasi Gerakan Pramuka terus digencarkan. Salah satunya melalui pemanfaatan aplikasi AyoPramuka.id, yang kini mulai disosialisasikan kepada jajaran Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng.
Sosialisasi digelar di Gedung Pramuka Qumarasthana pada Kamis, 15 Mei 2025, oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Selain memperkenalkan aplikasi AyoPramuka.id, kegiatan juga dirangkaikan dengan sosialisasi Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka (TPGP).
Sekretaris Kwarcab Buleleng, Ketut Susila Widiarsana, menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi digital organisasi kepanduan terbesar di Indonesia.
“Di dalam aplikasi AyoPramuka.id terintegrasi berbagai layanan, mulai dari pendataan anggota, kartu tanda anggota (KTA), kegiatan kepramukaan, hingga pencatatan tanda penghargaan,” jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa sosialisasi awal difokuskan kepada jajaran pengurus Kwarcab. Selanjutnya, sosialisasi akan dilanjutkan ke Kwartir Ranting (Kwarran) dan Gugus Depan (Gudep) pada Juli hingga Agustus mendatang.
“Harapan kami, seluruh sekolah di Buleleng yang memiliki gugus depan bisa menyelesaikan pendataan melalui aplikasi ini tahun ini juga. Astungkara semua tuntas,” ujarnya.
Selain sebagai kartu identitas digital, KTA yang terintegrasi dalam aplikasi AyoPramuka.id juga berfungsi sebagai e-money. Keuntungan lain bagi anggota adalah akses diskon di berbagai lokasi yang telah bekerja sama dengan Gerakan Pramuka, termasuk pusat perbelanjaan.
Sementara itu, perwakilan Pusdatin Kwarnas, Taufik Marudin, menjelaskan bahwa aplikasi ini akan menyimpan seluruh data anggota Pramuka dalam sistem nasional.
“Pendataan ini mencakup kehadiran dalam kegiatan, input tanda penghargaan, hingga absensi yang bisa digunakan di luar kegiatan Pramuka,” jelas Taufik.
Ia menambahkan bahwa KTA digital saat ini sudah bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Trans Studio, tujuh perguruan tinggi, dan Bank Mandiri untuk fungsi e-money, termasuk transaksi belanja dan pembayaran tol.
“Secara nasional, target kami adalah pendataan tuntas dalam lima tahun. Tahun ini masuk tahun ketiga pelaksanaan. Kami berharap Kwarda Bali bisa sukses agar bisa jadi percontohan bagi daerah lain,” pungkasnya.(TIM)