Advertisement
GEROKGAK, KABARNETIZENS.COM
Kuasa hukum Kyim Foundation Haris Budiman, SH bersama sejumlah warga Dusun Bubunan, Desa Tinga Tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng Bali tampaknya tidak main main dengan ancaman 4 0rang WNA yang beberapa waktu lalu ke markas yayasan Kym Foundation dengan tujuan mengambil sejumlah properti milik yayasan.
Kamis sore (3/4/2025) Dua buah banner berukuran besar dipasang di areal pintu masuk markas yayasan sebagai bentuk pencegahan bagi siapa saja yang masuk di areal pekarangan yayasan tanpa ada ijin dari pemilik sah. Selain itu bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi 4 orang WNA ingin menerobos ke dalam.
"Kita tidak main main dengan pemasangan banner ini karena 4 orang WNA ini menurut ketengan warga sudah 2 kali menerobos masuk tapi digagalkan oleh warga. Kami juga meminta perbekel agar melindungi warga bukan mengajak. warga negara asing menerobos masuk,"ujar Haris Budiman
2 buah banner itu bertuliskan tentang sistim perundabgan yang berlalu beserta pasal pasalnya serta mengingatkan bahwa yayasan Kym Foundation sudah memberika kuasa hukum penuh kepada Harits Budiman dan dipersilakan menghubungi kuasa hukumnya.
Harits Budiman menegaskan, menurut informasi dari karyawan yayasan bahwa kedatangan sejumlah warga negara asing itu sudah 2 kali. Menurutnya tindakan sejumlah WNA menerobos masuk ke areal yayasan Kym Foundation adalah tindakan ilegal. Untuk itu kata Haris harus peringatan awal.
Sementara pasangan suami istri Made Sumiadi dan Nyoman Gede Adnyana selaku Karyawan yayasan Kym Foundation yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun itu merasa cukup ganjal dengan kehadiran sejumlah WNA di markas yayasan Kym Foundation. Kata keduanya mereka datang ke yayasan ini kedua kalinya.
"Kami heran kenapa pemilik sah sedang tidak ada di tempat kok mereka berani bil barang. Pertama kami sempat cegat dan saya melarang jangan coba coba membawa barang yang ada di dalam yayasan. Saya dan istri dipercayakan menjaga barang, jika nekat ambil saat ini juga kami langsung melaporkan ke polisi," tutur Adnyana diamini sang istri
Gagal pa di a Kejadian pertama tidak membuat para WNA ini kapok. Justru kedua kalinya mereka dengan membawa beberapa mobil untuk menngambil properti milik yayasan.
" Sekali lagi kami mengahalangi keinginan sejumlah WNA mengbil properti yang ada di dalam yayasan. Ya sejumlah WNA akhirnya pulang dan tifak mengambil properti milik yayasan,ucao Adnyana
Hal senada juga dikatakan Gusti Arta Wijaya selama ini keberadaan yayasan Kyim Foundation di desa Tinga Tinga cukup membantu masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat juga mencerdaskan anak-anak melalui proses belajar mengenal bahasa Inggris.
"Masyarakat desa Tinga Tinga dan sekitarnya sangat merasakan dampak positif ketika yayasan Kym Foundation masih aktif. Namun belakangan ini sedikit persoalan internal sehingga yayasan Kym Foundation belum beroperasi,' ujarnya
Pemasangan banner ini kata Gusti Wijaya, adalah salah satu antisipasi jika WNA yang sempat datang ke markas Kyim Foundation untuk mengambil properti milik yayasan.
"sebagai tetangga yang sudah lama kami cukup memahami bagaimana yayasan Kyim Foundation kepada warga kami. Dua kali rombongan bule dengan membawa kendaraan untuk mengambil properti milik yayasan. Kita sudah mendapat amanah dari pemilik yayasan untuk mengamankan properti yang ada,"tandas Gusti Wijaya
Sementara Perbekel Tinga Tinga, Made Adi Wirawa ketika dikonfirmasi terkait sejumlah WNA yang hendak mengambil properti milik yayasan itu menegaskan, saat itu dirinya tidak sedang ada dilokasi dan perbekel perintahkan kadus Bubunan untuk datang ke lokasi Yayasan.
"Sebagai perbekel kami melindungi semua warga kami yang ada di desa.awalnya sejumlah WNA itu menanyakan di mana lokasi yayasan Kym Foundation. untuk melihat, bukan mengambi barang. Dan, kenyataannya tidak ada yang mengambil properti."ujar Perbekel Adi Wirawan
Lebih jauh ditegaskan, sebagai perbekel tentu punya tanggung jawab moral kepada semua warga. Agar tidak menimbulkan fitnah, kata perbekel Adi Wirawan, dirinya memerintahkan kadus Bubunan untuk datang ke lokasi Yayasan Kyim Foundation untuk menyaksikan (YASIN)