Iklan

Zainuddin Yasin
Jumat 04 2025, April 04, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-09T01:48:43Z
BeritaHukrimPeristiwaWNA Terobos Yayasan

Warga Siap Pasang Badan Jika, 4 Orang WNA Kembali Menerobos Keberadaan Yayasan Kyim Foundation

Advertisement




GEROKGAK, KABARNETIZENS.COM 


Kuasa hukum Kyim Foundation Haris Budiman, SH bersama sejumlah warga Dusun Bubunan, Desa Tinga Tinga, Kecamatan Gerokgak, Buleleng Bali  tampaknya tidak main main dengan ancaman 4 0rang WNA yang beberapa waktu lalu ke markas yayasan Kym Foundation dengan tujuan mengambil sejumlah properti milik yayasan.





Kamis sore (3/4/2025) Dua buah banner berukuran  besar dipasang di areal pintu masuk  markas yayasan sebagai bentuk  pencegahan bagi siapa saja yang masuk di areal pekarangan yayasan tanpa ada ijin dari pemilik sah. Selain itu bertujuan untuk memberikan pelajaran bagi 4 orang WNA ingin menerobos ke dalam.



"Kita tidak main main dengan pemasangan banner ini karena  4 orang WNA ini menurut ketengan warga sudah 2 kali menerobos masuk tapi digagalkan oleh warga. Kami juga meminta perbekel agar melindungi warga  bukan mengajak. warga negara asing  menerobos masuk,"ujar Haris Budiman




2 buah banner itu bertuliskan tentang  sistim perundabgan yang berlalu beserta pasal pasalnya serta mengingatkan  bahwa yayasan Kym Foundation sudah memberika kuasa hukum penuh kepada Harits Budiman dan dipersilakan menghubungi kuasa hukumnya. 


Harits Budiman menegaskan, menurut informasi dari karyawan yayasan bahwa kedatangan sejumlah warga negara asing itu sudah 2 kali. Menurutnya tindakan sejumlah WNA  menerobos masuk ke areal yayasan Kym Foundation adalah tindakan ilegal. Untuk itu kata Haris harus peringatan awal.





Sementara pasangan suami istri Made Sumiadi  dan Nyoman Gede Adnyana selaku Karyawan yayasan Kym Foundation yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun itu  merasa cukup ganjal dengan kehadiran sejumlah WNA di markas yayasan Kym Foundation.  Kata keduanya mereka datang ke yayasan ini kedua kalinya.


"Kami heran kenapa pemilik sah sedang tidak ada di tempat kok mereka berani bil barang. Pertama kami sempat cegat dan saya melarang jangan coba coba membawa barang yang ada di dalam yayasan. Saya dan istri dipercayakan menjaga barang, jika nekat ambil saat ini juga kami langsung melaporkan ke polisi," tutur Adnyana diamini sang istri




Gagal pa di a Kejadian pertama tidak membuat para WNA ini kapok. Justru kedua kalinya mereka dengan membawa beberapa mobil untuk menngambil  properti milik yayasan. 




" Sekali lagi kami mengahalangi keinginan sejumlah WNA mengbil properti yang ada di dalam yayasan. Ya sejumlah WNA akhirnya pulang dan tifak mengambil properti milik yayasan,ucao Adnyana





Hal senada juga dikatakan Gusti  Arta Wijaya selama ini keberadaan yayasan Kyim Foundation di desa Tinga Tinga cukup membantu masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat juga mencerdaskan anak-anak melalui proses belajar mengenal bahasa Inggris.



"Masyarakat desa Tinga Tinga dan sekitarnya sangat merasakan dampak positif ketika  yayasan Kym Foundation masih aktif. Namun belakangan ini  sedikit persoalan internal sehingga yayasan Kym Foundation belum beroperasi,' ujarnya





Pemasangan banner ini kata Gusti Wijaya, adalah salah satu antisipasi jika WNA yang sempat datang ke markas Kyim Foundation untuk mengambil properti milik yayasan.




"sebagai tetangga yang sudah lama kami cukup memahami  bagaimana yayasan Kyim Foundation kepada warga kami. Dua kali rombongan bule dengan membawa kendaraan untuk mengambil properti  milik yayasan. Kita sudah mendapat amanah dari pemilik yayasan untuk mengamankan properti yang ada,"tandas Gusti Wijaya 




Sementara Perbekel Tinga Tinga, Made Adi Wirawa ketika dikonfirmasi terkait sejumlah WNA yang hendak mengambil properti milik yayasan itu menegaskan, saat itu dirinya tidak sedang ada dilokasi dan perbekel perintahkan kadus Bubunan untuk datang ke lokasi Yayasan.




"Sebagai perbekel kami melindungi semua warga kami yang ada di desa.awalnya sejumlah WNA itu menanyakan di mana lokasi  yayasan Kym Foundation. untuk melihat, bukan mengambi barang. Dan, kenyataannya tidak ada yang mengambil properti."ujar Perbekel Adi Wirawan





Lebih jauh ditegaskan, sebagai perbekel tentu punya tanggung jawab moral kepada semua warga. Agar tidak menimbulkan fitnah, kata perbekel Adi Wirawan, dirinya memerintahkan kadus Bubunan untuk datang ke lokasi Yayasan Kyim Foundation untuk menyaksikan (YASIN)