Iklan

Zainuddin Yasin
Kamis 14 2024, November 14, 2024 WIB
Last Updated 2024-11-25T04:45:07Z
KPU Buleleng

Debat Terbuka kedua Paslon Saling Adu Argumen Terkait Bandara Bali Utara

Advertisement



LOVINA, KABAR NETIZENSCOM 

Debat publik  terbuka tahap kedua kembali  digelar  KPU Kabupaten Buleleng  bagi pasangan calon (Paslon) Bupati/Wabup Buleleng. Kali ini  debat kedua bagi pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tahun 2024, dipusatkan di  Banyualit Spa & Resor Lovina, Selasa (12/11) malam. Tema yang diangkat pada Debat Terbuka Kedua ini adalah “Menyelesaikan Persoalan Buleleng Menuju Buleleng Maju Berkelanjutan”.


Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana membuka debat terbuka  kedua secara resmi  dengan dihadiri Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dan para petinggi Polri dan TNI di Buleleng termasuk sejumlah pimpinan lembaga dan badan di Buleleng.


“Melalui acara debat ini, kita berharap pasangan calon dapat memberikan pendidikan politik dan menambah wawasan pemilih yang akan datang ke TPS pada hari Rabu, 27 November 2024 mendatang melalui penyampaian visi, misi dan program kerja yang diselaraskan dengan RPJPD Kabupaten Buleleng,” ungkap  Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana.


Dudhi menegaskan,  melalui debat terbuka ini kedua paslon juga diharapkan dapat menyampaikan ide dan gagasan inovatif. “Bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan layanan masyarakat, memajukan daerah serta solusi yang dalam menyelesaikan persoalan-persoalan daerah yang bertujuan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya 


Tema yang diangkat pada Debat Terbuka Kedua ini adalah “Menyelesaikan Persoalan Buleleng Menuju Buleleng Maju Berkelanjutan”. Tim panelis sudah menyiapkan pertanyaan bagi kedua paslon sesuai subtema meliputi, Aksesibilitas Buleleng melalui pengembangan mode transportasi publik, Penegakan hukum mewujudkan keadilan dan kamtibmas, Konservasi lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan serta Memperkuat Ketahanan Budaya dan Ketahanan Energi.


Kedua Paslon Bupati/Wabup diberikan kesempatan memaparkan visi misinya sesuai dengan tema debat. Paslon Nomor Urut 1 Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana diberi kesempatan pertama memaparkan visi misinya. “Kami sodorkan beberapa program, untuk Transportasi Publik yang pertama mewujudkan Bandara Bali Utara, kedua meningkatkan fungsi Pelabuhan Celukan Bawang dan Sangsit, ketiga mode transportasi bus kelas menengah untuk di kota dan antar kota kecamatan, keempat penyiapan dermaga untuk penunjang pariwisata,” ungkapnya.


Terkait penguatan ketahanan energi, Paslon yang diusung KIM-Plus ini menawarkan program pengawasan dan pembinaan stasiun pompa yang ada, menjaga kelancaran distribusi dan pemanfaatan energi tenaga air dan matahari.


“Yang terpenting bagi kami adalah kita harus mengkaji dan memperjuangkan hak atas potensi gas bumi Blok Agung I dengan cadangan 4,3 triliun meter kubik, setara dengan 2,2 triliun dolar amerika di laut Bali Utara,” tandasnya.


Kesempatan berikutnya diberikan kepada Paslon Nomor Urut 2, Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna. Paket Sutjidra-Supriatna memaparkan visi, misi dan program sesuai tema serta subtema debat antara lain menuntaskan tiga aspek tantangan pembangunan Buleleng yaitu aspek alam, aspek manusia dan aspek budaya.


“Aspek alam berupa permasalahan alih fungsi lahan produktif, ini akan menjadi masalah serius karena berpengaruh ketahanan pangan, yang kedua timbunan sampah plastik, kemudian ancaman terhadap kerusakan ekosistem dan polusi udara, air dan tanah,” jelasnya.


Persoalan aspek manusia, yang pertama adalah pertambahan jumlah penduduk, maraknya konten-konten akibat pengaruh digitalisasi dan yang paling meresahkan masyarakat adalah peredaran gelap narkotik dan obat terlarang. “Dibidang budaya, yang terjadi adalah pengaruh budaya luar, serta eksploitasi budaya untuk kepentingan pariwisata. Apa yang menjadi solusi kami menuju Buleleng Maju Berkelanjutan, yakni mewujudkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan tanpa melupakan budaya dan lingkungan,” pungkasnya



Calon Bupati nomor urut 1 Nyoman Sugawa Korry  lebih menyoroti pembangunan bandara internasional Bali Utara sudah menjadi komitmen presiden Prabowo Subianto ketika berkunjung ke Bali belum lama ini . Menurutnya pembangunan Bandara Bali Utara itu ‘ikan sepat ikan gabus’, semakin cepat semakin bagus. Menurutnya, Presiden Prabowo merupakan seorang jenderal yang pasti mempunyai data-data yang valid saat menyampaikan statement. 


“Masalah perizinan, pendanaan, lokasi kita percayakan sepenuhnya kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden,” ujar  Sugawa.


Menurutnya, Bandara Ngurah Rai sudah over kapasitas, dan kemacetan di Bali selatan sudah tidak bisa ditolerir lagi. Kemacetan tersebut akan menjadi promosi negatif bagi pariwisata Bali.


 “Karena itu Bandara Bali Utara harus dibangun. Seharusnya kita bangga, seluruh masyarakat Buleleng untuk menyambut perintah Presiden untu membangun bandara di Bali utara,” katanya.


Sugawa Korry menegaskan, pembangunan Bandara Bali Utara akan sangat banyak membuka kesempatan kerja. “Ini akan diwariskan kepada anak cucu kita, untuk kesejahteraan masyarakat Buleleng,” tegasnya.


Pernyataan Sugawa Korry ini ditanggapi calon Wakil Bupati nomor urut 2, Gede Supriatna. Menurutnya, membangun bandara bukan pekerjaan mudah. Bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu atau tiga tahun. Yang menjadi persoalan krusial sekarang  kata Mantan ketua DPRD Buleleng ini adalah infrastruktur sebagai penunjang Bandara.


“Saya tidak yakin bandara itu bisa terwujud di masa pemerintahan Bapak kalau misalnya Bapak terpilih. Tentu harapan Bapak untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ada kepemimpinan Bapak tentu tidak akan bisa terwujud, untuk mengurangi kemiskinan di Buleleng,” tandas Supriatna. 


Supit, sapaan akrab Gede Supriatna kembali.menegaskan, pembangunan bandara internasional di Buleleng tujuannya adalah perbaikan ekonomi masyarakat Buelelng pihaknya sangat setujuh. Tapi hanya sekedar melampiaskan hasrat rasanya sulit terwujud (TIM_NET)