Iklan

Zainuddin Yasin
Selasa 17 2023, Oktober 17, 2023 WIB
Last Updated 2023-10-17T00:17:44Z

Warga dari tiga Dusun di Desa Pengastulan Bongkar Got yang di Jadikan Pembuangan Limbah penghuni BTN Griya Adi

Advertisement





SERIRIT_kabarnetizens.com


Ratusan warga dari tiga dusun di Desa Pengastulan, Seririt, Buleleng Bali dengan membawa alat alat pertanian dan alat pertukangan seperti cangkul, sabit, linggis dan martil beramai ramai membongkar  betol penutup got di depan pura dalem Minggu (15/10) siang. 



Pembongkaran beton penutup got didepan pura dalem merupakan imbas dari pelanggaran kesepakatan bersama antara pengembang perumahan, yakni PT Adi Jaya dengan pihak adat pengastulan. 



Pembongkaran got tersebut disaksikan oleh klian adat dan pihak kepolisian polsek Seririt dan polres Buleleng. Klian Desa adat Pengastulan Jro Mangku I Nyoman Ngurah mengatakan,  kehadiran warga sebagai bentuk tindak lanjut kesepakatan yang dilanggar oleh pengembang. Diantaranya, pintu keluar masuk yang melewati areal pura, got yang berada di kawasan suci dijadikan sebagai pembuangan limbah warga perumahan. "demi menjaga kesucian  dan kesakralan pura, warga sepakat untuk menutup pintu keluar masuk perumahan dan got, selanjutnya got akan tersebut di tutup permanen, " ujarnya. 



Sementara menurut Ketut Widi Krama Adat Desa Pengastulan mengatakan, disamping pintu dan got banyak hal pelanggaran yang dilakukan oleh pengembang diantaranya, tembok yang janji pengembang akan di plester dengan menggunakan arnomen bali atau disesuaikan dengan ornamen pura dalem, tidak dilaksanakan. Kekisruhan antara desa adat dengan pihak pengembang sempat dimediasi oleh anggota dewan komisi I DPRD Buleleng, namun kesepakatan tersebut tidak kunjung dilakukan oleh pengembang.



 "banyaknya kesepakatan yang dilamggar oleh PT Adi Jaya selaku pengembang, membuat warga bertindak tegas dengan cara mengunci pintu dan membongkar beton got, " ujarnya. 



Sedangkan menurut Wayan Darmayasa,  ia mengatakan, perumahan itu tidak mempunyai andal dan tidak menggedepankan aspek asaz memfaat. Bio fory yang seharusnya dimiliki oleh masing masing rumah dan tidak memakai aliran subak sebagai pembuangan limbah, karena disaat musim hujan tiba, aliran subak akan meluap ke halaman pura dalem,  "pokoknya tidak  ada kompromi, aliran subak ini akan kita tutup mati, " ujar Darmayasa kesal. 


Sedangkan menurut Aji Wisnu salah seorang tokoh masyarakat meminta kepada semua pihak untuk menjaga kondisifitas di Desa Pengastulan, " konflik berkepanjangan di Desa Pengastulan harus di hentikan. Caranya,  semua pihak harus mentaati kesepakatan yang telah dilahirkan  melalui musyawarah Desa adat, " ujarnya


Diketahui, kekisruhan di Desa Pengastulan berbuntut dengan aksi penggembokan pintu keluar masuk perumahan, pembongkaran got di areal pura serta aksi saling lapor kepihak kepolisian Resort Buleleng antara pro dan kontra penutupan atau penggembokan pintu dan pembongkaran got tersebut.



Sementara Perbekel Pengastulan, Putu Widiaamita ketika dikonfirmasi terkait pembongkaran saluran lomba rumah tangga yang berada di areal perumahan Griya Adi oleh Krama adat desa Pengastulan yang dianggap tidak memiliki amdal biofory.



 Menurut Perbekel Widiasmita, segala sesuatunya perlu adanya membangun komunikasi, baik dari warga penghuni Perumahan Griya Adi, Krama desa adat, Subag, Pengembangan PT Adi Jaya.



"Pembongkaran saluran limbah sediakalanya saluran aliran Subag yang kami ketahui bahwa sudah ada kesepakatan antara pengembang PT Adi jaya dengan pihak Subag. Kami kuatir tidak adanya membangun komunikasi dengan baik, akan melahirkan benturan," Perbekel Widiasmita



Dijelaskan, hadirnya perumahan Griya Adi itu ketika perbekel lama dan Klian adat sebelumnya. "Informasi yang kami ketahui sebelumnya sudah kesepakatan antara desa adat, pengembang PT Adi Jaya. Subag. Menurut informasi  sudah ada kompensasi ke pihak Subag. Semestinya pihak pengembang  ikut menyelesaikan masalah yang dihadapi saat ini. Kami kuatir ada benturan antara pihak Krama adat dan penghuni perumahan Griya Adi," tandasnya



Salah satu warga penghuni perumahan Griya Adi ketika diminta komentarnya tentang pembongkaran saluran lomba rumah tangga sangat menyangkan sikap pengembang PT Adi Jaya yang tidak merespons keinginan warga penghuni Griya Adi. 



"Memang saluran lomba rumah tangga itu sudah dibongkar, namun belum sepenuhnya ditutup total. Kami sudah berapa kali  mendatangi PT Adi Jaya ketika saluran lomba itu dipermasalahkan Krama adat Pengastulan namun tidak merespons hanya saja selesaikan di pihak desa, karena kami kesepakatan awal sudah kami selesaikan dengan desa adat maupun pihak Subag dengan kompensasi," ucap warga penghuni Griya Adi menirukan ucapan pengembang PT Adi Jaya



Idealnya, kata sumber terpercaya ini hunian perumahan tentunya sudah mengakaji segala bentuk aspek termasuk saluran lomba. "Informasi yang kami ketahui, adalah pengembang PT Adi Jaya sudah punya kesepakatan dengan Subag dan desa adat. Tapi kondisi seperti ini tidak ada solusi yang baik," tutur sumber yang enggan dituliskan jati dirinya  ( Emh_netizens)