Advertisement
Buleleng _kabar netizens.com
(Loves) akhirnya kembali digelar setelah 3 tahun 'tertidur' akibat pandemi Covid 19. Loves edisi kesembilan tahun 2023 tersebut berpusat di Pantai Binaria Lovina, sejak tanggal 21-23 Juli 2023.
Mengambil tema Abhinaya Segara, festival ini diharapkan dapat mengembangkan segala potensi bahari di Kabupaten Buleleng untuk kesejahteraan, sejalan dengan kebijakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Beberapa kesenian serta parade budaya menjadi pembuka Loves, seperti Tari Nelayan, parade baleganjur, Wayang Wong, Gebug Ende, Tari Sang Hyang Penyalin, dan peragaan busana.
Diketahui pula bahwa tercatat sebanyak 95 UMKM dari berbagai sektor ikut ambil bagian dalam festival ini. Tentunya dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi di Buleleng.
Loves dengan berbagai agendanya, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Buleleng, pasca pandemi Covid-19.
“Kita berharap dapat meningkatkan target kunjungan. Di tahun 2022 sebanyak 875 ribu, di tahun 2023 targetnya satu juta wisatawan ke Buleleng,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara; dalam sambutannya.
“Dalam Loves, target harian dua ribu pengunjung tiap harinya, dengan prioritas wisawatan menikmati aktivitas yang kita laksanakan,” tamba nya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana; mengatakan bahwa Lovina Festival tak hanya untuk Lovina saja, melainkan juga untuk Buleleng, Bali, dan Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa tujuan Loves tak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tapi juga untuk meningkatkan kualitas wisatawan.
“Mohon maaf kepada teman dan sahabat Eselon II, untuk kali ini saya prioritaskan para wisatawan yang duduk di depan,” ujar Lihadnyana.
Lihadnyana berharap Loves tidak berjalan begitu saja, melainkan dapat juga mengetahui pergerakan roda ekonomi, agar menjadi evaluasi untuk acara-acara serupa.
“Saya juga tidak mau ini berjalan begitu saja. Saya perintahkan Kadispar untuk mengetahui berapa ekonomi yang berjalan? UMKM dapat berapa? Ini penting sebagai bahan evaluasi ke depan,” jelasnya.
“UMKM dapat dilibatkan, maka ekonomi Buleleng akan menggeliat, ini disebut kolaboratif antara UMKM dengan pariwisata, itu ekonomi Kerthi Bali,” lanjutnya.
Di lain pihak, salah satu wisatawan, Deeje asal Swiss; mengaku sangat senang dengan suasana di Bali utara khususnya Lovina.
Ia juga mengaku telah menghabiskan waktu selama empat hari di Buleleng untuk menyaksikan Lovina Festival. Deeje mengaku sangat senang dapat kembali ke Buleleng, setelah kunjungannya pertama kali di tahun 2007.
“So I stay four days more than what I was planned to see this festival. I love traditional music of Indonesia. Today festival is great. (Jadi saya sudah tinggal selama empat hari lebih lama dari yang saya rencanakan untuk melihat festival ini. Saya suka music tradisinonal Indonesia. Festival hari ini luar biasa),” ujarnya.(yasin_netizens)